

Sekitar
4 tahun lalu, hampir bersamaan saat
tsunami menerjang
Aceh pada tahun
2004, lelaki lajang ini mulai tertarik untuk meng-"
gimbal" rambut. Mungkin kerena tak bisa lepas dari kehidupan sebagai
scutterist yang melatarbelakangi keinginan tersebut. Atau mungkin juga karena ia sangat terobsesi oleh
Kaka, vokalis
Slank.
Entah apa latarbelakang sebenarnya, yang pasti ia semakin tertarik saja pada salah satu model rambut tersebut.

Hanya dengan
songket dan
isolasi, hingga kini sudah
25 orang yang sudah ia garap rambutnya.
Dari
satu bahan dasar rambut asli, rata-rata ia dapat menghasilkan
70 ronce dengan panjang
40 cm dan menghabiskan waktu satu jam per satu ronce. Bila waktunya ia mendapatkan sebuah garapan, bisa dibayangkan bahwa ia akan
kekurangan jam tidur, selain tangannya yang akan
luka lecet terkena alat songket.

Selain agak
sulit didekati
wanita, menurutnya resiko memiliki rambut gimbal adalah bahwa tak hanya
perawatan yang memerlukan perhatian lebih dengan minimal
keramas tiga kali dalam seminggu. Bila itu tak dilakukan teratur, tak salah jika
ketombe,
kutu dan luka
korengan pada
kulit kepala akan dihadapi.
Posisi tidurpun jadi sangat tak nyaman, kecuali sebelumnya rambut ditata dengan baik. Apapun
resiko rambut gimbal, ia
tak gentar, tak mungkin ia takut. "Paling tidak,saya bisa menyalurkan sebuah nilai
seni," begitu katanya.
"Aku
ingin menggimbal Kaka Slank seperti dulu lagi," kata Samsul yang merupakan anggota Slank Fans Club Malang (SFCM) ini, mengungkapkan sebuah harapan besarnya.
hope what you wish...come true................................................
Samsul
0 Response to "Gimbal? Siapa Takut!"