Beberapa point utama secara umum yang dapat dilihat dari program yang telah dilakukan dan merupakan perkembangan Slank Fans Club Malang (SFCM) adalah:
Harian:
- Pendaftaran anggota
- Produksi asesoris/kerajinan
- Penjualan
Event/Insidental:
- Regenerasi kepengurusan SFCM
- Relokasi kesekretariatan SFCM
- Membentuk dan restrukturisasi BP Jatim dan BP Malang
- Pelatihan (peningkatan SDM)
- Kegiatan entertaint
..................................................................
EVALUASI SFCM
(point dasar)
REGENERASI - KEPENGURUSAN
Sejak 1997, tak hanya sekali kami melakukan regenerasi, berkali-kali! Dua sistem pemilihan (suara terbanyak dan formatur tunggal) pun telah dilalui dan dilakukan, berkali-kali!
Suara terbanyak
Apapun visi dan misi (ideal) dijabarkan, ternyata siapa pun calon yang saat itu membawa pendukung terbanyak yang akan mendapat suara terbanyak pula dan akhirnya terpilih. Otomatis, calon lain yang mendapat sisa suara akan berada di bawah "garis komando"-nya. Misal; mulai dari wakil, sekretaris, bendahara dan lain sebagainya yang dibutuhkan.
Sistem "suara terbanyak" ini ternyata pada akhirnya tidak menjamin satu sama lain pengurus terpilih akan dapat bekerja sama dengan baik. Mulai dari tak ada jaminan bahwa sang ketua lebih memiliki kemampuan memimpin dibanding wakilnya, tak ada jaminan sekretaris dapat membuat administrasi dengan baik (bahkan mungkin tak dapat menggunakan komputer), tak ada jaminan bendahara dapat membuat neraca perhitungan dengan baik (hanya bermodal laporan sederhana tentang pengeluaran-pemasukan) dan turunan selanjutnya. Bahkan, historis "persaingan" saat pemilihan dulu, persoalan "sentimen" pribadi, ternyata masih membekas dan sangat mengganggu.
SDM yang kurang, sebagai sebuah jaminan harga diri "regenerasi" menutupi obyektifitas tujuan didirikannya organisasi ini.
Formatur Tunggal
Hanya satu orang dengan suara terbanyak yang berhak memilih dan membentuk siapa saja anggota "dewan"-nya. Idealnya, ia akan memilih siapapun yang memiliki SDM pada bidang-bidang yang dibutuhkan. Tak sekali, ia kemudian memilih berdasarkan kedekatan "kerabat". Tak salah juga, bila akhirnya dengan dasar "satu misi dan SDM itu dapat dikembangkan kemudian".
Selalu terjadi kemudian, "sentimen" negatif yang timbul dari anggota lain atau dari lawan politik sebelumnya, beredar dan bahkan akhirnya merusak kerja pengurus.
-------------------------
- Tak hanya sekali regenerasi dilakukan. Juga, tak hanya sekali pada akhirnya berantakan. Lalu, kembali memulai dari "nol", kembali merangkak.
- Yang penting telah lakukan "regenerasi", walau akhirnya bangkit dan kemudian jatuh lagi, mulai dari bawah lagi, berkali-kali! "Harga diri" itukah yang harus tetap dijalankan dan dipertahankan?
- Bukan soal yang penting telah lakukan "regenerasi", juga bukan soal jumlah. Tetapi, sungguh tak mudah mencari SDM yang siap secara "moral" sebagai pemimpin dan pengurus yang berlatarbelakang pengertian akan sebuah "pengabdian".
PROGRAM KERJA
Program kerja dirancang, kemudian disosialisasikan. Program kerja menyangkut intern pengurus hingga anggota umum, sifatnya peningkatan SDM. Bila sebuah program membutuhkan orang banyak (event bersama), kepanitiaan dibentuk, program lalu dijalankan.
Tidak hanya sekali, untuk sebuah pertemuan, "rapat", pemberitahuan itu dilakukan langsung atau tidak langsung (via sms). Tak hanya sekali pula banyak yang tak dapat hadir tanpa konfirmasi. Saat diberi "hak bicara", lebih banyak yang diam. Saat usulan-usulan terucap, lebih banyak tanpa pertimbangan awal yang baik, bahkan mungkin, “yang penting bersuara”.
Entah mengapa, selalu saja kemudian jadi merasa "wah" lalu berkoar bila usulannya diterima atau "sakit hati" jika usulannya ditolak. Banyak yang lebih senang menjadi "pelaksana" lapangan atau bahkan hanya di “belakang layar”.
-------------------------
- Sebuah program kerja sejatinya adalah untuk kepentingan bersama. Konsepsi bersama, hasil musyawarah bersama pula.
- Bila sudah menjadi konsepsi, bukan lagi hanya milik seorang pencetus ide. Bila pada suatu kegiatan mungkin tetap harus ada yang mengkoordinir (panitia), tetap saja untuk kepentingan bersama.
- Jangan hanya diam, jangan hanya memberi usul, jangan hanya bicara, jangan hanya pula berani di belakang layar. Terlibatlah dengan suatu tanggung jawab moral "mengabdi untuk generasi negeri"!
MODAL-PRODUKSI-KEGIATAN
Tak bisa di sangkal, modal merupakan masalah mendasar. Program uang kas yang pada awalnya berjalan baik, relatif murah, ternyata akhirnya juga "macet". Kegitan dan produksi jadi macet, bahkan "mandeg"!
-------------------------
- Kas sebagai sebuah modal, seharusnya dapat dimengerti keberadaannya. Saat beberapa kali terucap pertanyaan tentang tak adanya produksi dan atau kegiatan, mengertikah bahwa modal sebagai salah satu sebabnya?
KTA-ANGGOTA
Hingga saat ini masih terjadi, anggota yang mendaftar hanya mengutamakan memiliki KTA. Pertanyaan yang biasanya terucap adalah, kapan Slank datang (kembali)? Dan, bisa atau tidak bertemu Slank? Setelah memiliki KTA, tak sedikit yang hilang entah kemana.
Rata-rata, waktu kemudian ada Slank, SFC akan sangat “ramai”, wajah-wajah baru semakin banyak dan wajah-wajah yang lama tak terlihat akan kembali muncul. Semua kembali akan hilang, sangat “sepi” saat tidak lagi ada Slank.
-------------------------
- KTA bukan "barang" untuk dipamerkan. KTA bukan hanya identitas semata. Yang lebih penting adalah tanggung jawab besar dari para pemilik KTA untuk menjaga nama baik SFCM, Slank dan Slanker's serta mengerti akan tujuan keberadaan masing-masing.
EGO-KEPERCAYAAN
Anggota berasal dari latar belakang yang berbeda. Setiap individu anggota memiliki pribadi masing-masing. Sekian banyak anggota, sekian banyak isi pikiran di kepala, sekian banyak kemauan, sekian banyak "ego".
Di sisi lain, kepercayaan, merupakan hal yang tak kalah penting. Saat rasa percaya sudah ditanamkan, sekalipun dalam bentuk komitmen lisan, masih saja sering akhirnya "dikhianati" bahkan sampai "ditusuk dari belakang".
Lupa pada sejarah, lupa pada cerita pengalaman yang jadi "kerikil" tajam waktu lalu. Lupa pada komit awal, lupa pada arti persahabatan, lupa saat suka-duka berjuang bersama. Hingga akhirnya, kawan jadi lawan, bahkan selayaknya saudara berubah jadi musuh.
-------------------------
- Slank Fans Club Malang, mencoba mewadahi semua itu dengan satu nilai dasar "Slank"! Dengan menyebarkan jargon, moto atau apapun nama istilahnya, arti dari "Slank is me, Slank kiss me, Slankisme" dan PLUR (peace, love, unity dan respect).
- Dalam hati sekalipun, jangan lagi dengan "sombong" katakan "SFC Malang tak akan bisa seperti sekarang bila tak ada aku"!Sanggupkah tak lagi hanya manfaatkan nama besar "Slank Fans Club Malang"?
- Sanggupkan tanamkan dalam hati atau bahkan katakan "Aku tak mungkin bisa seperti ini bila tak ada SFC Malang"?
- Bukan hanya "basa basi" di mulut, tanamkan dalam hati yang terdalam, renungkan dan lakukan!
..................................................................
TARGET JANGKA PENDEK
Jangankan regenerasi, sangatlah tidak mudah mencari seorang "saudara", "sahabat" atau bahkan sekedar seorang "kawan".
Ternyata, sebaik apapun sebuah sistem demokrasi dilakukan saat regenerasi dan atau semuluk apapun program yang direncanakan, tak akan berhasil apabila "pola pikir" kita masih feodal! Usaha pendewasaan "pola pikir" itu sangat dibutuhkan. Harus ada “REFORMASI POLA PIKIR”!
Sudah saatnya, siapapun anggota, dapat memiliki pola pikir yang baik yang terpaku dalam kepalanya, sehingga diharapkan akan menumbuhkan kesadaran pada setiap sudut hati masing-masing anggota. Bila perlu dilahirkan kembali para "MILITAN" yang memiliki pola pikir tertata, “Kampungan yang punya sikap”!
Dengan keadaan saat ini yang dalam "keprihatinnan", yang penting masih "SURVIVE" menjadi pegangan. Walau hanya bermodal "sisa asa", semangat untuk hidup tetap membara dalam hati. Hal yang perlu digarisbawahi adalah:
- SFC Malang bukan lagi tempat foto dan minta tanda tangan Slank
- SFC Malang bukan lagi tempat hanya mengucapkan usulan (IDE) tanpa bukti pelaksanaan
- SFC Malang sebagai tempat bertukar pikiran tentang segala hal, bahkan bukan hanya soal Slank
- SFC Malang bukan lagi hanya tempat sekedar mengucapkan PLUR di mulut tetapi juga menjadi tempat maju bersama mewujudkan semboyan “sakral” itu
- SFC Malang tak malu untuk mundur sebentar lalu kemudian bergerak maju
Untuk itu sudah perlu rasanya menjalankan "REFORMASI POLA PIKIR", yang menjadi target tahun 2009 ini. Dengan langkah yang akan ditempuh:
- Penataan kembali SFC Malang (underconstruction), baik kesekretariatan, anggota maupun pengurus
- Pembuatan media publikasi yang dapat diakses dan dievaluasi orang banyak (forum publik)
- Mengadakan diskusi-diskusi yang lebih serius
- Proses regenerasi, mencetak “leadership”
- Penyusunan kembali program kerja (bila perlu, kembali ke program awal)
0 Response to "PERKEMBANGAN"