
Sebenarnya mulai sejak diresmikan, Slank Fans Club Malang (SFCM) sudah memiliki “
Penjaga Slank”, setiap Slank beraktifitas di Malang. Tanpa nama, tanpa atribut.
Pada awalnya hanya sebagai “
penerima tamu” saat Slank memasuki tempat
menginap (hotel) mereka.
Tapi selanjutnya, "
seremoni selamat datang" di kota Malang itu berkembang sesuai dengan
kebutuhan. Apabila dirasa memang perlu, mereka akan “
melayani” Slank,
24 jam, apapun kebutuhannya. Entah sekedar mencari
makanan kecil,
obat sakit kepala atau gigi, bahkan
menemani personil saat keluar hotel. Tentunya semua setelah
konfirmasi dengan Slank.
Pernah terjadi, seorang anggota terbaik produk dari
Orta, menjaga hotel. Lupa, ia
bukan asli Malang, belum lama di Malang. Terjadilah yang harus terjadi! Lucu juga! Jadi, salah satu
syarat utama, mereka yang
stanby di hotel harus
mengerti seluk-beluk
Malang.
Dalam perkembangannya, beberapa kali juga, kami bertugas di luar kota, antara lain di
Surabaya sekitar tahun
1998. Saat itu, seragam yang kami gunakan bertitel “
Potlot 14”.
Perlu diketahui, saat itu tak ada jumlah
fee yang disepakati. Pada dasarnya "
militan", kami berkerja ikhlas, tanpa bayaran (walau akhirnya diberikan pesangon). Yang jadi keyakinan, "
pengabdian" adalah nomor satu.
…………………………………………………………
BP JATIM
Kurang dari satu minggu sebelum Slank konser di
Surabaya pada
Desember 2004,
Bunda memberikan tugas pada
Bejo untuk membuat dan menyusun
konsep tentang
BP, khususnya
BP Jatim.
Lembur, siang malam, berlomba dengan waktu, akhirnya selesai juga
Konsep BP Jatim. Mulai dari
latar belakang,
nama dan alamat
sekretariat,
logo dan
moto,
struktur,
syarat,
bidang,
sistem dan
program kerja, hingga
prosedur untuk mengkontrak BP Jatim.
Setelah sebelumnya diumumkan kepada
SFC se-Jatim yang berminat mengajukan anggotanya menjadi BP Jatim, maka langkah selanjutnya yang merupakan program awal adalah mengadakan
musyawarah sekaligus
pemilihan anggota dan
sosialisasi BP Jatim. Kebetulan program itu berlangsung malam hari pada tanggal
26 Desember 2004, di
Wisma Persebaya,
Surabaya.

Tepat
27 Desember 2004, siang hari, beberapa jam sebelum konser, di sela soundcheck, akhirnya
sertifikat BP Jatim ditandatangani. Sertifikat itu ditandatangani lengkap oleh
personil dan
manager Slank. BP Jatim
diresmikan, BP Jatim
resmi berdiri. Anggota awal kami
20 orang yang berasal dari SFC
Malang,
Sidoarjo,
Surabaya dan
Blitar.
Malam hari langsung menjadi
tugas pertama BP Jatim, dalam konser "
21 tahun Slank". Jadi tidaklah heran, saat itu belum ada seragam seperti sekarang. Seragam yang kami gunakan pun hanya
kaos bertitel “
Ultah Slank 21st”.

Tugas pertama itu terasa cukup berat, maklum pertama kali bertemu muka, kenal dan berkoordinasi dengan anggota BP dari berbagai SFC. Apalagi eventnya cukup besar. Belum lagi, kami diberi
tanggung jawab bukan hanya di barikade tapi juga "
sortir" di
2 pintu masuk besar dan bertanggung jawab mengembalikan seluruh "
barang-barang" penonton yang terkena sortir dengan tanpa kerusuhan.
Lumayan berat! Lumayan capek! Lumayan asik!
Pengalaman berharga!

Suatu waktu saat
konser di
Malang, BP Jatim akhirnya memiliki
seragam.
Kami bertugas hampir di seluruh
Jawa Timur, rata-rata merupakan kota yang relatif besar dan memenuhi kelayakan infrastruktur untuk suatu konser. Mulai dari
Trenggalek,
Blitar,
Kediri,
Malang,
Sidoarjo,
Surabaya,
Probolinggo dan
Jember.
Dalam perkembangannya, tak dapat dipungkiri, di salah satu pihak
pengabdian dan
profesionalitas tetap kami nomor satukan, tetapi di pihak lain semua itu membutuhkan
biaya. Pada awalnya tak terasa, tapi lama-kelamaan itu menjadi beban.
Standarisasi fee, tak kami ketahui. Belum lagi bahwa ternyata
ID/identitas kami masih sering
dipertanyakan oleh panitia. Sudah jauh, letih, lapar, haus dan "pas-pas"-an, masih juga tak di akui. Sudah jauh, letih, lapar, haus dan "pas-pas"-an, masih juga
feenya di "
kebiri".
Mental anggota
merosot. Satu-dua orang anggota BP akhirnya dengan alasan kesibukan menghindari bertugas atau bahkan terang-terangan menyatakan
mengundurkan diri. Gali lobang tutup lobang, mencari
pengganti walau akhirnya kembali mencari karena ada yang mengundurkan diri kembali.
Suatu saat di
bulan puasa, diadakan
rembug se-Jawa di
Jakarta. Salah satu point yang di bahas adalah tentang
BP. Tetapi sayang, mungkin karena waktu yang terbatas, sampai akhir acara, sampai kembali ke Malang,
tak ada hasil kesepakatan.
Suatu saat, entah kapan, berita adanya
seragam baru kami terima.
Sistem pembayaran dan
biaya seragam menambah
beban, sementara
persyaratan BP pun bukan hasil
suara kami. Kami
harus menerima!
BP Jatim sudah memberikan
evaluasi yang berisi
pandangan dan
pertimbangan tentang keadaan tersebut. Tetapi,
tidak ada tanggapan. BP Jatim akhirnya dalam status "
quo"! Dibubarkan tidak, eksis pun tidak! Tapi kami sepakat tetap masih ada, kapan dan dimana pun kami masih siap bertugas, masih tetap bertahan walau dengan seragam lama, selalu bergantian sesuai kebutuhan.
Berlatarbelakang hal sebelumnya, kira-kira pada tahun
2008, BP Jatim
dipecah per-
SFC. Akhirnya, satu demi satu SFC di Jawa Timur, dengan pertimbangan masing-masing, menggunakan
seragam baru.
…………………………………………………………
BP MALANG
BP Malang sendiri sebenarnya masih terus
mempertahankan pendiriannya pada "
seragam lama". Tetapi, dengan pertimbangan
moral dan
tanggung jawab atas anggota dan nama SFC, maka dilakukan beberapa
musyawarah panjang.
Pada
14 Desember 2008, dalam sebuah rembug yang memakan waktu cukup panjang, mulai jam
10 pagi hingga
5 sore, beberapa komitmen bersama
disepakati, yaitu:
- BP Malang siap kembali bertugas
- BP Malang siap menggunakan seragam baru
- BP Malang memiliki 30 anggota dan terdapat BP wanita
- Anggota BP Malang berhak membawa pulang dan wajib merawat seragam
- Seragam hanya digunakan di Malang pada konser atau event sesuai kesepakatan bersama
- Bagi anggota BP Malang yang melanggar atau melakukan hal yang merugikan, maka seragam akan ditarik (cicilan hangus) dan SFC berhak me-"lelang" seragam tersebut untuk anggota pengganti dengan melalui proses
- Bagi anggota BP Malang yang mengundurkan diri, akan diberikan fee pengganti sebesar yang telah di berikan
- Fee event tanggal 27 Desember 2008 merupakan milik bersama dan dijadikan cicilan pertama ke Pubi
Laporan "
kesepakatan" tersebut juga
disebarkan kepada beberapa
SFC se-Jatim, sekaligus kepada
SFC Pusat.

Pada waktu yang hampir bersamaan,
27 Desember 2009, siang sekitar jam
11:30 hingga
13:00 WIB,
Slank mampir ke
Sekretariat. Undangan tersebut atas nama Keluarga dari
Bejo dan
Shasa, kedua anggota tersebut telah
menikah pada 25 Desember 2008. BP Malang bertugas mengamankan
kedatangan Slank tersebut.

Malam harinya, secara formalitas, setelah melalui panjang tersebut sebelumnya, akhirnya
secara resmi
BP Malang kembali bertugas di Konser
Slank pada
27 Desember 2008, dalam event “
Rock Orchestra”.
Beside that, we are back on duty...Thank's GOD, hope this new spirit still on fire...